MAKALAH PROSES KOMUNIKASI (MODEL-MODEL KOMUNIKASI )
MAKALAH
PROSES
KOMUNIKASI
(MODEL-MODEL
KOMUNIKASI )
KELOMPOK
4:
ADITYA YURYSKI R
AFDHALURRAHMAN
AYFI
DOSEN
PEMBIMBING: ELIYA PEBRIYENI, S.Pd, M.Sn.
DESAIN
KOMUNIKASI VISUAL
JURUSAN
SENI RUPA
FAKULTAS
BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2019
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis bias menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tak lupa kami
kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.
Makalah ini disusun bertujuan untuk
memenuhi tugas kelompok mata kuliah pengantar studi seni rupa yang kami beri
judul “model-model komunikasi.”
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu kami mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan makalah dipenyusunan
makalah yang akan dating. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan
memenuhi harapan berbagai pihak. Amiin.
Padang, 1 Maret 2019
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR ……………………………………………… …………..ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….iii
KATA PENGANTAR ……………………………………………… …………..ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….1
A. Latar Belakang
………………………………………………………………...1
B. Tujuan Penulisan ………………………………………………………………1
C. Manfaat Penulisan
……………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………...
A. Macam-Macam Model
·
Model spiral
·
Model Aristoteles
·
Model Lasswell
·
Model Shannon dan Weaver
·
Model Schramm
·
Model Newcomb
·
Model Westley dan maclean
·
Model Gerbner
·
Model Proses Komunikasi David K.Berlo
·
Model Defleur
·
Model Tubbs
·
Model Gudykunst dan kim
·
Model Interaksional
B. Pengembangan model
proses komunikasi David K berlo untuk Komunikasi visual
C. Fungsi dan manfaat
model
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………
A. Simpulan ………………………………………………………………………..
B. Saran
…………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………...
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Model komunikasi
kurang lebih adalah suatu “replika” kebanyakan sebagai model diagramatik dari
dunia nyata.oleh karena komunikasi bersifat dinamis , sebenarnya komunikasi
sulit dimodelkan. Akan tetapi, seperti disarankan dimuka, penggunaan model
berguna untuk mengidentifikasi unsur-unsur komunikasi dan bagaimana unsur unsur
tersebut berhubungan.
Sejauh ini
terdapat ratusan model komunikasi yang dibuat oleh para pakar. Kekhasan suatu
model komunikasi juga dipengaruhi oleh latar belakang keilmuan (pembuat) model tersebut, paradigma yang digunakan , kondisi
teknologis, dan semangat zaman yang melingkunginnya.kita akan membahas
sebagaian kecil saja dari sekian banyak model dari komunikasi tersebut,
khususnya model-model yang sangat popular.
B.
Tujuan
Tujuan
dari pembuatan makalah ini agar kita dapat memahami Model-model komunikasi dan
fungsi serta manfaat model.
C.
Manfaat
Menambah wawasan
pembaca tentang dampak Model-model komunikasi dan fungsi serta manfaat model.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Macam-macam
model
1. Model spiral
Model spiral menggambarkan bagaimana aspek-aspek
yang berbeda dari suatu proses komunikasi terus berubah dari waktu ke waktu.
Atau Model komunikasi spiral (transaksional). Dalam model ini komunikasi hanya
dapat dipahami dalam konteks hubungan (relationship) antara dua orang atau
lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah komunikatif. Tidak
ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.
2. Model Stimulus Respons
(S-R)
Model
ini adalah model komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin
psikologi, khususnya yang beraliran bihavioristik. Komunikasi dianggap
sebagainsuatu proses aksi-reaksi yang sangat sederhana. Ketika saya tersenyum
pada Anda dan Anda membalas senyiman saya, itulah model S-R. Model ini
mengasumsikan bahwa kata-kata verbal (lisan-tulisan), isyarat-isyarat non
verbal, gambar-gambar, dan tindakan-tindakan tertentu akan merangsang orang
lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Model ini mengabaikan adanya
faktor manusia seperti sistem internal individu. Singkatnya model ini
menganggap bahwa komunikasi itu bersifat statis.
Manusia
selalu karena adanya stimulus atau rangsangan dari luar, bukan berdasarkan
kehendak, keinginan atau kemauan bebasnya. Oleh karena itu, model ini kurang
tepat kalau diterapkan pada proses komunikasi manusia.
3. Model
Aristoteles
Model
Aristoteles adalah model yang paling klasik atau disebut juga model retoris. Oleh karena itu, model
ini merupakan penggambaran dari komunikasi retoris, komunikasi publik atau
pidato. Aristoteles adalah orang pertama yang merumuskan model komunikasi
verbal pertama. Proses komunikasi terjadi ketika ada seorang pembicara
berbicara kepada orang lain atau khalayak lain dala rangka merubah sikap
mereka.
Aristoteles
mengemukakan tiga unsur yang harus ada dalam proses komunikasi :
·
Pembicara (speaker)
·
Pesan (message)
·
Pendengar (listener)
Menurut
Aristoteles, persuasi dapat dicapai oleh :
·
Siapa Anda (etos-kepercayaan anda)
·
Apa argumen Anda (Logos-logika dalam
pendapat Anda)
·
Dengan memainkan emosi khalayak
(pathos-emosi khalayak)
Salah
satu kelemahan model ini adalah bahwa proses komunikasi dipandang sebagai suatu
yang statis dan tidak mempedulikan saluran, umpan balik, efek, dan
kendala-kendala. Disanping itu, model ini juga berfokus pada komunikasi yang
disengaja (komunikator mempunyai keinginan secara sadar untuk merubah sikap
orang lain).
4. Model Lasswell
Model
ini merupakan sebuah pandangan umum tentang komunikasi yang dikembangkan dari
batasan ilmu politik.
Who
say what in which channel to whom with what effect ?
Laswell
mengemukakan tiga fungsi komunikasi, yaitu :
·
Pengawasan lingkungan,
·
Korelasi berbagai bagian terpisah dalam
masyarakat yang merespon lingkungan.
·
Transmisi warisan sosial.
Model
ini merupakan versi verbal dari model Shannon dan Weaver. Model ini melihat
komunikasi sebagai transmisi pesan : Model ini mengungkapkan isu “efek” dan
bukannya “makna”. Efek secara tak langsung menunjukkan adanya perubahan yang
bisa diukur dan diamati pada penerima yang disebabkan unsur-unsur yang bisa
diidentifikasi dalam prosesnya. Model ini lebih sesuai diterapkan pada kajian
komunikasi massa.
5. Model Shannon dan
Weaver
Model ini terdiri dari lima elemen :
a) Information Source adalah yang memproduksi
pesan.
b) Transmitter yang menyandikan pesan dalam
bentuk sinyal.
c) Channel adalah saluran pesan.
d) Receiver adalah pihak yang menguraikan atau mengkonstruksikan
pesan dari sinyal.
e) Destination adalah dimana pesan sampai.
Suatu
konsep penting dalam model ini adalah gangguan (noise), yakni setiap rangsangan
tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang
disampaikan. Konsep-konsep lain yang merupakan andil Shannon dan Weaber adalah
entropi dan redudansi. Model ini diterapkan pada konteks-konteks komunikasi
lainnya seperti komunikasi antarpribadi, komunikasi publik atau komunikasi
massa. Sayangnya, model ini juga memberikan gambaran yang parsial mengenai
proses komunikasi.
6. Model Schramm
Menurut
Schram komunikasi senantiasa membutuhkan setidaknya tiga unsur :
1. Sumber,
bisa berupa :
Seorang
individual berbicara, menulis, menggambar, bergerak.
Sebuah
organisasi komunikasi (koran, rumah produksi, televisi).
1. Pesan,
dapat berupa tinta dalam kertas, gelombang suara dalam udara, lambaian tangan,
atau sinyal-sinyal lain yang memiliki makna.
2. Sasaran,
dapat berupa individu yang mendengarkan, melihat, membaca, anggota dari sebuah kelompok,
mahasiswa dalam perkuliahan, khalayak massa, pembaca surat kabar, penonton
televisi, dll.
Schramm
melihat komunikasi sebagai usaha yang bertujuan untuk menciptakan commonness
antara komunikator dan komunikan. Hal ini karena komunikasi berasal dari bahasa
latin communis yang artinya sama.
Schramm
mengenalkan konsep field of experience, yang menurut Schramm sangat berperan
dalam menentukan apakah komunikasi diterima sebagaimana yang diinginkan oleh
komunikan. Beliau menekankan bahwa tanpa adanya field of experience yang sama,
hanya ada sedikit kesempatan bahwa suatu pesan akan diinterpretasikan dengan
tepat. Dalam hal ini, model Schramm adalah pengembangan dari model Shannon dan
Weaver. Schramm mengatakan bahwa pentingnya feedback adalah suatu cara untuk
mengatasi masalah noise.
Pada
model ini, Schramm percaya bahwa ketika komunikan memberikan umpan balik maka
ia akan berada pada posisi komunikator (source).
7.
Model Newcomb
Model Newcomb merupakan salah satu model yang
memperkenalkan kita pada bentuk yang secara mendasar berbeda. Model ini
bentuknya segitiga. Namun, signifikansi utama model ini terkait dengan
kenyataan bahwa ini merupakan model pertama yang memperkenalkan pada peran
komunikasi dalam suatu masyarakat atau dalam relasi sosial. Bagi Newcomb, peran
itu sederhana saja – menjaga keseimbangan dalam sistem sosial.
Komponen
minimal sistem ABX adalah sebagai berikut:
1. Orientasi A terhadap X termasuk sikap baik
terhadap X sebagai objek untuk didekati atau dihindarkan maupun terhadap
ciri-ciri kognitif.
2. Orientasi
A terhadap B, dalam pengertian yang sama.
3. Orientasi
B terhadap X.
4. Orientasi
B terhadap A.
Dalam model ini,
komunikasi merupakan cara yang biasa dan efektif di mana orang-orang
mengorientasikan dirinya terhadap lingkungan. Ini adalah suatu model tindakan
komunikatif dua orang yang disengaja (intensional). Model ini
mengisyaratkan bahwa setiap sistem apapun mungkin ditandai oleh
suatu keseimbangan kekuatan-kekuatan dan bahwa setiap perubahan dalam
bagian mana pun dari sistem tersebut akan menimbulkan suatu ketegangan terhadap
keseimbangan atau simetri, karena ketidakseimbangan secara psikologis tidak
menyenangkan dan menimbulkan tekanan internal untuk memulihkan keseimbangan.
8. Model Westley dan
maclean
MODEL KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
Model
komunikasi antar pribadi Westley dan Maclean tidak jauh berbeda dari model
komunikasi Newcomb, karena model komunikasi ini memang diadaptasi dari model
komunikasi Newcomb. Yang membedakannya adalah dalam model komunikasi Newcomb,
pribadi yang sedang berkomunikasi (digambarkan sebagai A dan B), akan saling
mempertahankan ideologinya terhadap X, sehingga rawan terjadi konflik.
Sedangkan dalam model komunikasi ini, B sebagai pihak yang mendengar dari A,
akan memberi saran, atau referensi, tanpa berusaha memaksa idenya. A juga akan
menerima masukan dari dari B, konflik dapat dihindarkan.
Berikutnya
Westley dan Maclean berpendapat bahwa komunikasi tidak terjadi ketika A
berbicara kepada B, melainkan ketika A merasakan atau mendapat informasi
dari
luar, disitulah komunikasi telah bermula. Untuk lebih jelasnya kita bisa
melihat gambar berikut.
X1
dan X2 merupakan informasi yang ada di lingkungan sekitar. Informasi informasi
itu disadari dan diterima oleh A. Informasi itu kemudian disampaikan sebagai
pesan (X1) kepada B. Selain menerima pesan dari A, B juga mendapat informasi
dari lingkurang sekitar (X1b). Informasi tersebut disampaikan kepada A sebagai
feedback (Fba). A menerima feedback dari B sebagai referensi infoemasi (X3m).
X3 merupakan informasi baru yang diterima A setelah B melakukan umpan balik.
Begitulah seterusnya komunikasi tersebut akan berjalan sampai ditemukannya satu
kesepakatan bersama.
MODEL
KOMUNIKASI MASSA
Setelah
membuat model komunikasi antar pribadi, Westley dan Maclean menyadari bahwa
model komunikasi ini tidak relevan ketika diterapkan dalam dunia jurnalistik.
Karena itu mereka merumuskan lagi sebuah model yang mereka beri nama model
komunikasi massa.
Hal
yang paling menimbulkan perbedaan dengan model komunikasi antar pribadi, dari
segi model adalah dengan ditambahkannya C diantara A dan B. X1 dan X2 yang
merupakan informasi disekitar diterima oleh A. Dalam dunia jurnalistik A
merupakan reporter, atau observer, yaitu mereka yang mencari berita dilingkungan
sekitar. Pesan tersebut (X1) kemudian disampaikan oleh A kepada media (C).
Media menerima pesan dari Reporter kemudian akan terjadi modifikasi informasi
(X11). Modifikasi pesan tersebutlah yang akan disampaikan Media kepada Khalayak
atau audience (B).
Karena
komunikasi Massa membutuhkan perantara pesan berupa media, maka feedback yang
akan terjadi juga akan berubah sifatnya. Hal inilah yang paling membedakan
komunikasi antar pribadi dan komunikasi massa secara mendasar. Feedback yang
terjadi dalam komunikasi antar pribadi akan bersifat cepat dan segera, karena
tidak membutuhkan media atau perantara. Respon antar satu dengan yang lain akan
segera, karena tak dibatasi atau ditengahi oleh apapun. Sedangkan dalam model
komunikasi massa, feedback yang terjadi kaan bersifat lambat, dan tersendat.
Hal ini karena terkendala media. Khalayak tak segera bisa merespon informasi
dari Media, dan harus menunggu misalnya surat pembaca, atau komentar publik
untuk merespon berita. Respon juga menjadi tersendat.
Gambar model westley dan maclean
9.
Model Gerbner
Model komunikasi yang dikemukakan
Gerbner hampir sama bentuknya dengan model Lasswell. Tapi prosesnya lebih
kompleks karena melibatkan elemen-elemen komunikasi yang lebih banyak.Cakupan
penelitian Gerbner meliputi penelitian komunikator dan khalayak, penelitian
persepsi dan teori, pengukuran efektifitas, penelitian tentang situasi sosial
dan fisik, saluran, meida, fasilitas komunikasi, administrasi, distribusi,
kebebasan mencapai fasilitas, struktur organisasi, pola dan gaya komunikasi,
analisa isi pesan dan arti kata, serta penelitian menyeluruh tentang
perubahan.Model Gerbner memperlihatkan proses komunikasi yang menghasilkan
pengaruh timbal balik antar manusia dan media ataupun antar manusia sendiri,
dari sekian banyaknya ruang lingkup penelitian yang ditawarkan Gerbner,
penelitian tentang persepsi menarik untuk dikaji karena diperjatikan
sebab-sebab perbedaan pengertian dan interpretasi. Ada beberapa faktor yang
menyebabkan hal ini terjadi ;
1.Hubungan
antara suatu kejadian dan hidup serta pengalaman komunikan. 2.Proses psikologis
yang terjadi dalam proses interpretasi.
3.Saluran komunikasi, apakah melalui media ataukah secara langsung.
Sebagaimana
diketahui bahwa proses komunikasi pada dasarnya adalah ingin mewujudkan
sesuatu, maka tujuan komunikator harus sama denfan keinginan komunikan sehingga
terjadi overlapping of interest atau perimpitan keinginan.
Ada
kalanya suatu event diterima dari banyak komunikator, hal ini menyebabkan ada
akibat yang bercampur (mixed sequence) yang nantinya akan memberi feedback yang
berbeda-beda. Umumnya terjadi pada masyarakat yang menggunakan media untuk
memperoleh informasi dimana sumber informasi diperoleh dari berbagai macam media
massa yang mempunyai tujuan ataupun cara pandang yang berbeda-beda satu sama
lain meskipun yang dibahas hanya satu topik.
Model
komunikasi yang dibuat Gerbner ada dua, yaitu model verbal dan model gambar
Model
komunikasi verbal yang dikembangkan Gerbner mencakup unsur- unsur yaitu sebagai
berikut:
1.Someone
…………………….. Komunikator dan komunikan
2.Object
……………………….. objek peristiwa
3.Perceives
an event …………... Persepsi
4.And
reacts ………………….... reaksi
5.In
a situation ……………..….. Situasi fisik/psikologis/sosial
6.Trough
some means ……..….. saluran/media
7.To
make available materials … distribusi, administrasi
8.In
some form ………………… bentuk, struktur, pola
9.And
context …………………. Konteks, setting
10.If
some consequences ……….. akibat, hasil
Model
verbal Gerbner adalah sebagai berikut:
Seseorang
(sumber, komunikator) Mempersepsi suatu kejadian Dan bereaksi Dalam suatu
situasi Melalui suatu alat (saluran;media; rekayasa fisik; fasilitas
administrative dan kelembagaan untuk distribusi dan control) Untuk menyediakan
materi Dalam suatu bentuk Dan konteks Yang mengandung isi yang mempunyai
konsekuensi.
M = manusia atau mesin
S = bentuk
E = peristiwa
E1 = persepsi
E2 = isi
Model
gambar yang dibuat Gerbner menjelaskan bahwa proses komunikasi diawali dengan
suatu tindakan pemahaman (persepsi). Dimensi pendekatan Gerbner terhadap
persepsi ini dilukiskan melalui dua pendekatanm yaitu pendekatan transaksional
dan pendekatan psychophysical (psikologi-fisik)
Dari
kedua model komunikasi Gerbner, jadi komunikasi menurut Gerbner adalah suatu
proses di mana seseorang (komunikator atau komunikan) mempresepsikan suatu
objek peristiwa, dan bereaksi dalam suatu situasi, dengan menggunakan alat atau
saluran tertentu agar sesuatu yang disampaikan itu menjadi ada, dalam bentuk
dan konteks tertentu, dengan makna atau arti tertentum dan dengan tujuan
memperoleh suatu akibat atau hasil tertentu.
10.
Model Proses Komunikasi David K.Berlo
Dalam
model komunikasi David K. Berlo, terdapat unsur-unsur utama komunikasi yang
dikenal dengan SCMR, yaitu Source (sumber), Channel (saluran), Message (pesan),
dan Receiver (penerima). Di samping itu, terdapat juga tiga unsur lain, yaitu
Feedback (tanggapan balik), Efek , dan Lingkungan. Setiap unsur ini akan saling
bergantung satu sama lain dan memiliki peranan penting dalam membangun proses
komunikasi.
1.
Sumber
Semua
peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pengirim informasi. Sumber
terdiri dari satu orang atau kelompok. Misalnya partai, organisasi atau
lembaga.
2.
Pesan
Pesan
adalah sesuatu (pengetahuan, hiburan, informasi, nasehat atau propaganda) yang
disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap
muka atau melalui media.
3.
Saluran
Saluran
komunikasi adalah media yang membawa pesan. Saluran komunikasi ini terdiri dari
komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik.
4.
Penerima
Penerima
adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh pengirim.
5.
UmpanBalik
Umpan
balik merupakan respons atau reaksi yang diberikan oleh penerima.
6.
Efek
Efek
atau pengaruh merupakan perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan
dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.
7.
Lingkungan
Lingkungan
atau situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya
komunikasi.
Muhamad
(1995) menjelaskan bahwa model Berlo menekankan komunikasi sebagai suatu proses
dan menekankan “meaning are in the people”, atau arti pesan yang dikirimkan
pada orang yang menerima pesan bukan pada kata-kata pesan itu sendiri. Dengan
kata lain, bahwa interpretasi pesan terutama tergantung kepada kata atau pesan
yang ditafsirkan oleh si pengirim atau si penerima.
Berlo
menggambarkan kebutuhan penyandi (encoder) dan penyandi balik (decoder) dalam
proses komunikasi. Enkoder bertanggung jawab mengekspresikan maksud sumber
dalam bentuk suatu pesan. Menurut Berlo, sumber dan penerima pesan dipengaruhi
oleh faktor-faktor berikut, seperti keterampilan komunikasi, sikap,
pengetahuan, sistem sosial, dan budaya. Pesan dikembangkan berdasarkan elemen,
struktur, isi, perlakuan, dan kode. Saluran berhubungan dengan panca indera,
yaitu: melihat, mencicipi, mendengar, menyentuh, dan membaui.
11.
Model Defleur
Model komunikasi yang dibuat oleh Melvin
DeFleur pada dasarnya merupakan pengembangan dari model komunikasi yang dibuat
oleh Shannon dan Weaver. Model DeFleur ini cocok untuk menggambarkan proses
komunikasi melalui media massa (komunikasi massa).
Di
dalamnya tercakup delapan komponen proses komunikasi massa, yaitu: source,
transmitter, channel, receiver, destination, noise, mass medium device (sarana
medium massa), dan feedback device (sarana penyampai umpan balik).
Sumber
(source) yang bermaksud mengkomunikasikan sesuatu hal kepada sasaran penerima
(destination) pertama-tama akan terlibat dalam proses pengolahan atau
pembentukan simbol-simbol pesan melalui transmiter, sehingga menghasilkan suatu
pesan yang bermakna.
Simbol-simbol
pesan ini kemudian disampaikan me!alui suatu saluran atau channel (medium
komunikasi massa seperti surat kabar, majalah, radio, TV, dan lainlain).
Pihak
penerima (receiver) menerima simbol-simbol pesan tersebut melalui alat penerima
tententu. Pihak penerima dalam menerima pesan tersebut juga terlibat dalam
proses pengolahan dan pengartian makna pesan dan kemudian bertindak menjadi
sumber informasi (source) membentuk simbol-simbol pesan tanggapannya melalui
transmitter.
Selanjutnya
transmitter mengirim kembali pesannya tersebut melalui suatu saluran medium
komunikasi massa (channel) kepada pihak sasaran penerima (yakni sumber pertama
yang mengirim pesan dan sekarang bertindak sebagai destination).
Demikianlah
proses ini terus berlangsung secara dinamis dan berjalan secara timbal balik.
Namun, dalam prakteknya proses komunikasi yang terjadi tidak bisa luput dan
adanya gangguan-gangguan.
Gangguan
dapat timbul pada unsur pengirim, transmitter, saluran yang dipergunakan, pihak
penerima atau pada pengartian makna pesan. Namun, menurut DeFleur, adanya
gangguan inilah yang menyebabkan proses komunikasi yang terjadi berjalan lebih
dinamis.
12.
Model Tubbs
Model komunikasi
berikut dikembangkan oleh Stewart L. Tubbs. Model ini menggambarkan komunikasi
paling mendasar, yaitu komunikasi dua orang (diadik). Model komunikasi Tubbs
sesuai dengan konsep komunikasi sebagai transaksi, yang mengasumsikan kedua
peserta komunikasi sebagai pengirim dan sekaligus juga penerima pesan. Ketika
kita berbicara (mengirimkan pesan), sebenarnya kita juga mengamati perilaku
mitra bicara kita dan kita bereaksi terhadap pelakunya yang kita lihat
tersebut. Prosesnya bersifat timbal balik atau saling mempengaruhi. Proses
komunikasi juga berlangsung spontan dan serentak. Karena itu, kita melihat
bahwa kedua peserta komunikasi disebut komunikator 1 dan komunikator 2.
Penggunaan nomor 1 dan nomor 2 itu sebenarnya bersifat sembarang saja, tidak
otomatis karena bahwa komunikator 1 sebagi orang yang punya inisiatif pertama
untuk mengirim pesan pertama kalinya dan komunikator 2 sebagai penerima pesan
untuk pertama kalinya, meskipun untuk memudahkan pemahaman, kita dapat saja
mengkonseptualisasikan komunikasi seperti itu.
Stewart
L. Tubbs juga menerangkan bahwa komunikasi merupakan transaksi yang
berkesinambungan. Komunikasi bisa saja dimulai dari satu orang yang bisa
sementara disebut sebagai sumber akan tetapi pada kenyataannya diantara kedua
pelaku komunikasi akan terjadi pengiriman dan penerimaan pesan secara terus
menerus. Bisa disimpulkan bahwakomunikasi yang terjadi di kehidupan nyaris
tidak memiliki struktur utuh karena setiapkomunikasi yang terjadi merupakan
sambungan dari komunikasi yang terjadi sebelumnya,dan sesutu yang dianggap
akhir dari komunikasi merupakan awal dari terjalinnya komunikasiselanjutnya
Komunikasi
dapat saja “dimulai” oleh komunikator 1 ataupun komunikator 2. Akan tetapi
dalam kenyataannya, kedua orang itu mengirim dan menerima pesan sepanjang
waktu. Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi itu suatu proses yang sinambung,
tanpa awal dan tanpa akhir. Artinya apa yang kita anggap aawal komunikasi itu
sebernarnya merupakan kelanjutan dari fenomena komunikasi yang terjadi
sebelumnya, baik dengan orang bersangkutan ataupun pihak lain, dan apa yang
kita anggap akhir komunikasi juga akan berlanjut dengan peristiwa komunikasi
berikutnya, baik dengan diri kita lagi ataupun dengan pihak lain.
Sebenarnya
tidak mudah untuk menetukan siapa yang memulai komunikasi, karena hal itu
menyangkut peluang semata. Pandangan transaksional mengenai komunikasi
menyarankan bahwa kita mengalami perubahan sebagai hasil terjadinya komunikasi.
Pada model tersebut, perubahan ini mengisyaratkan bahwa komunikasi bersifat
irreversible. Artinya, kita tidak dapat lagi berada dalam posisi semula (baik
dalam pengetahuan, pengalaman ataupun sikap), sebelum suatu pesan menerpa
kkita.
Model
Tubbs ini memiliki dua komunikator, yang mana, dalam komunikator 1 dan
komunikator 2 memiliki unsur-unsur dan didefinisikan sama: masukan,
penyaringan, pesan, saluran, gangguan, serta unsur-unsur tersebut tetap berada
dalam muatannya.
Diagram model tubbs.
Pesan
dalam model Tubbs dapat berupa pesan verbal, juga nonverbal, bisa disengaja
ataupun tidak disengaja. Salurannya adalah alat indra, terutama pendengaran,
penglihatan dan perabaan. Gangguan dalam model Tubbs dibagai dua, gangguan
teknis dan gangguan semantik. Gangguan teknis adalah faktor yang menyebabkan si
penerima merasakan perubahan dalam informasi atau rangsangan yang tiba,
misalnya kegaduhan. Gangguan ini dapat juga berasal dari pengirim pesan,
misalnya orang yang mengalami kesulitan bicara atau bicara terlalu pelan hingga
nyaris tidak terdengar. Gangguan semantik adalah pemberian makna yang berbeda
atas lambang yang disampaikan pengirim.
Kelebihan
: Menggambarkan komunikasi paling mendasar yaitu komunikasi dua orang (diadik).
Kekurangan
: Kekeliruan dalam memaknai pesan yang diberikan, bisa dikatakangangguan
sematik berupa “salah persepsi”.
13.
Model Gudykunst dan kim
Model komunikasi
menurut William B.Gudykunst dan Young
Yun Kim merupakan model komunikasi antarbudaya, yakni komunikasi antara orang-orang
yang berasal dari budaya berlainan, atau komunikasi dengan orang asing
(stranger).
Sebenarnya,
istilah "intercultural communication" pertama kali diperkenalkan oleh
Edward T. Hall pada tahun 1959.
Pada
tahun 1983, melalui bukunya yang
berjudul "Communicating with Stranger: An Approach to Intercultural
Communications", Gudykunst dan Kim memperkenalkan tema pertama
tentang "teori komunikasi antar
budaya" Intercultural Communication.
ELEMEN-ELEMEN
PROSES KOMUNIKASI
1. Pengirim (sender/encoder)= orang yang
memberikan pesan
2. Penerima (receiver/decoder)=
sasaran/tujuan/penyandi balik
3. Pesan (messsage) = sesuatu yang
disampaikan atau dikomunikasikan
4. Umpan Balik (feedback).
Positif
:
Menambah
pengetahuan antar budaya
Memperbesar
toleransi antar budaya
Memperluas
pergaulan
Negatif
:
Sering
muncul kesalahpahaman
Dapat
memicu terjadinya konflik
Tidak
ada media
Model komunikasi Gudykunst dan Kim membuat kita dapat mengenal budaya lain secara lebih dalam. Dengan komunikasi Gudykunst and Kim ini juga kita dalam mempelajari dan mengetahui latar belakang suatu budaya , agama , suku , lingkungan , pendidikan , dll . Akan tetapi model komunikasi ini seringkali menimbulkan kesalahpahaman dan konflik akibat perbedaan latar belakang budaya.
14.
Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan
oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua
arah diantara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua
arah yaitu dari pengirim kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim.
Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung.
Model
interaksional berlawanan dengan model stimulus-respon (S-R) dan beberapa model
linier lainnya. Model interaksional menganggap manusia jauh lebih aktif.
Kualitas simbolik secara implisit terkandung dalam istilah “interaksional”,
sehingga model interaksional berbeda dengan
interaksi biasa yang ditandai dengan pertukaran stimulus-respon. Model
ini merujuk pada model komunikasi yang dikembangkan oleh para ilmuwan sosial
yang menggunakan perspektif simbolik, tokoh utamanya George Herbert. Model interaksional
sebenarnya sulit untuk digambarkan dalam model diagramatik, karena karakternya
yang kualitatif, nonsistemik, dan nonlinier. Model yang lebih sesuai untuk
melukiskan model ini adalah model verbal. Beberapa konsep penting yang
digunakan dalam model ini yaitu diri (self), diri yang lain (other), simbol,
makna, penafsiran, dan tindakan.
Blummer
mengemukakan tiga premis yang menjadi dasar model ini yaitu :
1.
Manusia
bertindak berdasarkan makna yang diberikan individu terhadap lingkungan
sosialnya (simbol verbal, nonverbal, lingkungan fisik)
2.
Makna
berhubungan langsung dengan interaksi sosial yang dilakukan individu dengan
lingkungan sosialnya
3.
Makna
diciptakan, dipertahankan, dan diubah lewat proses penafsiran yang dilakukan
individu dalam berhubungan dengan lingkungan sosialnya
Jadi
interaksilah yang dianggap variabel penting yang menentukan prilaku manusia,
bukan struktur masyarakat. Struktur itu sendiri tercipta dan berubah karena
interaksi manusia.
Para
peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang
mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui
pengambilan peran orang lain (role taking). Diri (self) berkembang lewat
interaksi dengan orang lain, dimulai dengan lingkungan terdekatnya seperti
keluarga (significant others) dalam suatu tahap yang disebut tahap permainan
(play stage) dan terus berlanjut hingga ke lingkungan luas (generalized others) dalam suatu tahap
yang disebut tahap pertandingan (game stage).
Jadi,
model interaksional memandang hubungan interpersonal
sebagai suatu sistem. Setiap sistem
memiliki sifat-sifat strukural, integratif dan medan. Semua sistem terdiri dari
subsistem-subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama sebagai suatu
kesatuan. Selanjutnya, semua sistem mempunyai kecenderungan untuk memelihara
dan mempertahankan kesatuan. Bila ekuilibrium dari sistem terganggu, segera
akan diambil tindakannya. Setiap hubungan interpersonal harus dilihat dari
tujuan bersama, metode komunikasi, ekspektasi dan pelaksanaan peranan.
Contoh dalam model interaksional ini
yaitu ketika dua orang dengan budaya yang berbeda saling berkenalan. Dalam
perkenalan tersebut kedua komunikator pasti akan berinteraksi dengan menanyakan
nama, alamat, nomor telepon ataupun yang lain. Jika dalam obrolan itu mereka
sudah menemui titik klop, seperti tokoh idola mereka yang sama, pasti mereka
berdua lebih membuka diri dalam membicarakan tentang dirinya dan juga tokoh
idolanya tersebut, sehingga proses interaksi mereka dapat menyatu dan saling
memberikan timbal balik (feedback). Dalam konteks ini komunikasi berlangsung
secara efektif.
B. Pengembangan model
proses komunikasi David K berlo untuk Komunikasi visual
Penelaahan
terhadap Model Komunikasi Berlo:
1.
Sumber
Seorang
baik sebagai sumber maupun penerima harus memperhatikan hal-hal berikut dalam
berkomunikasi, yaitu:
a.
Ketrampilan berkomunikasi (communication skills) yang terdiri atas:
·
Kemampuan sumber dalam menyusun tujuan komunikasi;
·
Kemampuan sumber dalam menterjemahkan pesan ke dalam bentuk signal atau
ekspresi tertentu.
b.
Sikap, terdiri atas:
·
Sikap terhadap diri sendiri;
·
Sikap terhadap pesan;
·
Sikap terhadap penerima pesan (receiver) maupun sikap sebaliknya, receiver
terhadap sumber.
c.
Pengetahuan, meliputi:
·
Pengetahuan sumber tentang receiver, media komunikasi yang sesuai, metode
pendekatan yang sesuai, serta pengetahuan tentang pesan;
·
Pengetahuan receiver tentang sumber, media, maupun pesan.
d.
Sistem sosial budaya, baik sumber maupun penerima harus memperhatikan sistem sosial
budaya yang ada, meliputi:
·
Norma yang dianut;
·
Sistem pengambilan keputusan. Misalnya, terkait dengan inovasi bidang
pertanian;
·
Budaya yang berkembang dan dianut.
2.
Pesan
Pesan
dikembangkan berdasarkan:
·
Kode pesan (penggunaan bahasa, gambar yang disepakati)
·
Isi (disajikan utuh atau terpotong?)
·
Perlakuan (pesan dapat dicerna oleh kelima indera manusia?)
3.
Saluran komunikasi
Saluran
komunikasi yang digunakan hendaknya:
·
Baik menurut sasaran;
·
Dapat diterima oleh banyak sasaran;
·
Mudah digunakan oleh banyak sumber maupun penerima;
·
Lebih ekonomis;
·
Cocok dengan pesan.
Mulyana
(2003) mengidentifikasi kelebihan dan keterbatasan dalam model Berlo ini. Salah
satu kelebihan model Berlo adalah bahwa model ini tidak terbatas pada
komunikasi publik atau komunikasi massa, namun komunikasi antarpribadi dan
berbagai bentuk komunikasi tertulis. Model Berlo juga bersifat heuristik
(merangsang penelitian) karena memperinci unsur-unsur yang penting dalam proses
komunikasi. Model ini misalnya dapat memandu anda meneliti efek keterampilan
komunikasi penerima atas penerimaan pesan yang dikirimkan. Atau jika sebagai
pembicara mungkin mulai menyadari bahwa latar belakang pembicara akan
mempengaruhi penerima pesan.
Sedangkan
keterbatasan model Berlo ini adalah Berlo mengganggap bahwa komunikasi
merupakan sebuah fenomena yang statis. Disamping itu, umpan balik yang diterima
pembicara dari khalayak tidak dimasukkan dalam model grafiknya dan komunikasi
non verbal tidak dianggap penting dalam mempengaruhi orang lain.
C. Fungsi dan Manfaat Model
Komunikasi
buku Pengantar
Ilmu Komunikasi, Prof. Sasa Sendjaja Djuarsa, Deutsch menyebutkan ada empat fungsi komunikasi mengutip dari Pengantar
Ilmu Komunikasi Sasa Sendjaja Djuarsa, yaitu :
Pertama,
mengorganisasikan
Artinya
model membantu kita mengorganisasikan suatu hal dengan cara mengurut-urutkan
serta mengaitkan satu bagian system dengan bagian/system lainnya sehingga kita
memperoleh gambaran yang menyeluruh, tidak sepotong-sepotong
Kedua,
Heuristik.
Artinya,
melalui model, kita akan dapat mengetahui sesuatu hal secara keseluruhan.
Karena, model membantu kita dengan memberikan gambaran tentang
komponen-komponen pokok dari sebuah proses atau system
Ketiga,
Prediktif.
Model
membantu kita dalam menjelaskan tentang suatu hal melalui penyajian informasi
yang sederhana. Tanpa model, informasi tentang suatu hal akan tampak rumit atau
tidak jelas
Keempat,
Pengukuran.
Melalui
model, kita dapat memperkirakan tentang hasil atau akibat yang akan dapat
dicapai. Oleh karena itu, dalam dunia ilmiah model ini sangat penting, karena
dapat digunakan sebagai dasar bagi para peneliti dalam merumuskan hipotesis,
yakni pertanyan-pertanyaan yang berisikan penjelasan mengenai kemungkinan
adanya hubungan sebab-akibat antara satu factor dengan faktor lainnya
Sedangkan
manfaat komunikasi diantara lain :
Menjelaskan element-element dalam komunikasi.
Karena model komunikasi merupakan gambaran proses
komunikasi yang ditampilkan dalam bentuk gambar dan garis setiap element dari
komunikasi dapat dijelaskan secara visual dan hubungannya dengan element
lainnya.dengan demikian sebuah model komunikasi dapat membantu individu dalam
memahami apa sajakah element penting dalam berkomunikasi.
Acuan dalam membuat riset dalam komunikasi.
Element yang dijelaskan dalam komunikasi ini dapat
pula membantu ilmuan dalam komunikasi memahami proses dasar dalam komunikasi sehingga
dapat memahami bentuk dan pola dalam berkomunikasi itu. Pengetahuan mengenai
pola dan acuan dalam proses komunikasi ini dapat digunakan untuk pengembangan
riset dalam bidang komunikasi, sehingga dapat meningkatkan ke efektifan dalan
berkomunikasi.
Memprediksi kemungkinan sukses ataupun gagalnya
sebuah proses komunikasi.
Dengan mempelajari model dalam komunikasi seseorang
dapat memprediksi apakah komunikasi akan berjalan lancer ataupun terlambat.
Kita dapat mengenali ciri-ciri komunikasi yang akan berhasil dan yang akan
gagal berdasarkan element dalam komunikasinya dan juga kegagalan yang mungkin
muncul dalam prosesnya.
Sejauh
ini, terdapat puluhan bahkan ratusan model-model komunikasi yang dibuat para
ahli komunikasi. Kekhasan model komuniaksi dipengaruhi langsung oleh latar
belakang keilmuwan (pembuat) model komunikasi. Menurut Mc Quail dan Seven
Windahl (1981) dalam buku mereka telah mengintarisasikan dan menjelaskan 28
buah model komunikasi. Kedua puluh delapan model komunikasi ni menurut McQuail
dan Windahl dapat dibagi dalam lima kelompok. Kelompok Pertama, sebagai model –
model dasar. Kelompok Kedua, menyangkut pengaruh personal, penyebaran dan
dampak komunikasi massa terhadap perseorangan. Kelompok Ketiga, tentang efek
komunikasi massa terhadap kebudayaan dan masyarakat. Kelompok Empat, memusatkan
perhatian pada khalayak. Kelompok kelima, mencakup model –model komunikasi
tentang sistem, produksi, seleksi dan alur media massa.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah
dilakukan, maka kita dapat mengetahui bahwa Model
komunikasi kurang lebih adalah suatu “replika” kebanyakan sebagai model
diagramatik dari dunia nyata.oleh karena komunikasi bersifat dinamis ,
sebenarnya komunikasi sulit dimodelkan. Akan tetapi, seperti disarankan dimuka,
penggunaan model berguna untuk mengidentifikasi unsur-unsur komunikasi dan
bagaimana unsur unsur tersebut berhubungan.
B.
Saran
Sebagai penyusun
kami merasa masih ada kekurangan dalam pembuatan makalah ini oleh karena itu
kami mohon kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaikinya
DAFTAR
RUJUKAN
Buku
Proses Komunikasi; Nasbahry Couto
https://devimeno7.wordpress.com/2014/11/13/fungsi-dan-manfaatmodel-model-komunikasi/
https://www.academia.edu/37190253/MODEL_KOMUNIKASI_WESTLEY_DAN_MACLEAN
Cangara,Hafied.
Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada,1998
https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/98878/model-model-komunikasi-perspektif-pohon-komunikasi.html
Comments
Post a Comment